Minggu, 14 November 2010

Motivasi Belajar Siswa

Motivasi merupakan satu unsur yang penting dari pengajaran efektif atau pengajaran yang berhasil (Nur, 2003). Hudojo (1998:3) mengemukakan bahwa, motivasi adalah kekuatan pendorong yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan, Sardiman (1986:75) mengemukakan bahwa, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dari subyek belajar dapat dicapai.

Jika ditinjau dari sumbernya, motivasi terdiri atas dua bagian, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan dari luar. Kegiatan dimulai dan dilaksanakan karena adanya dorongan yang langsung berkaitan dengan kegiatan tersebut. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat adanya rangsangan dari luar.

Ciri-ciri seseorang memiliki motivasi adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih sering bekerja sendiri, cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, serta sering membaca dan memecahkan berbagai masalah (Sardiman, 1986).

Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Adanya motivasi yang baik akan memberikan hasil yang baik dalam belajar. Untuk dapat memberikan pengaruh kepada siswa agar termotivasi dalam belajar, guru perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi siswa. Menurut Mulyasa (dalam Pujawan, dkk, 2007), ada beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu :
  1. Topik yang dipaparkan hendaknya menarik dan berguna bagi siswa.
  2. Tujuan pembelajaran hendaknya dirumuskan secara jelas dan diinformasikan kepada siswa.
  3. Siswa hendaknya selalu diberi tahu tentang prestasi belajar mereka.
  4. Memberikan pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan.
  5. Manfaatkan sikap, cita-cita, dan rasa ingin tahu siswa. 
  6. Usahakan memperhatikan perbedaan siswa, seperti perbedaan bakat, kemampuan, latar belakang, dan sosial ekonomi.
  7. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan cara memperhatikan kondisi siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar